Disaat aku terbangun, aku berada di dunia pelangi. Dunia ini sungguh berwarna! Ada air terjun coklat, pohon lollipop, awan kapas, segalanya enak! Rasanya aku bisa menghabiskan hidupku disini.
Aku candy, mungkin namaku ini sangatlah cocok berada di dunia ini. Disini, aku memiliki sangat banyak teman! Ada Lily si unicorn, mr. robbins si kelinci, anak-anak poppins yang lucu, imut, menggemaskannya tidak tertandingi. Terakhir, adik sekaligus sahabat yang selalu menemaniku, Ara namanya.
Jadi mengapa kita dapat mendarat di dunia ini? Semuanya berawal dari kejadian malam itu.
***
“Arin!! Cepat masuk ke kamarmu! Kau tidak boleh keluar!”
Huh! Sebal sekali! Aku hanya ingin memberi makan untuk ikan-ikan itu, mengapa ibu memarahiku!? (Dia memberi jelly puding ikan tuna untuk ikan-ikannya itu). “Kak?” Seseorang datang mengetuk pintu. Siapa itu? Ternyata adiknya Ara, “Kenapa kamu!? Ingin menertawakan kakak?” Ya, aku dan Ara bermusuhan, lebih tepatnya aku yang kesal dengannya. Semenjak dia lahir, ayah ibu lebih sayang padanya, aku ditinggalkan. Segala kesalahan yang Ara lakukan ditumpahkan padaku. Itulah kenapa aku membencinya
“Kakak dimarahi ibu ya?” Entah mengapa di telingaku nadanya serasa mengejek. “Memang kenapa sih Ra?! Ibu memarahi aku, tidak ada urusannya denganmu! Sudah sana keluar!”, “Tapi kak, aku menemukan benda aneh di ruang tamu yang bertuliskan nama kakak, perlu kuambil?” “Sudah tak perlu! Pergi sana!” Aku tak tahu, bahwa ternyata benda itulah yang akan mengubah hidupku.
Saat aku mulai tidur dengan hati dendam, entah kenapa saat aku membuka mataku aku sudah berada di dunia yang lain. Seperti yang ku deskripsikan, dunia itu bagaikan surga. Rasa kesalku karena kejadian tadi malam lenyap sudah, digantikan rasa senang.
Entah apa ceritanya Ara tiba-tiba ada dihadapanku ketika aku sedang sibuk melompat-lompat di awan kapas yang bagaikan trampolin. Aku malas menanggapinya, jelas dendamku masih tersisa malam itu, walau aku penasaran mengapa dia bisa berada disini? “Kakak, akhirnya ketemu juga! Kakak tau tidak, tadi malam, benda yang kubilang menuliskan nama kakak itu menyala! Aku penasaran jadi aku membukanya, lalu saat kulihat kakak berada di dunia yang penuh permen! Awalnya aku bingung harus beritahu ayah ibu atau tidak, tapi ternyata dunia ini berada di kamar kakak! Aku jadi gampang bolak-balik.”
***
Begitulah cerita mengapa kita dapat berada di dunia ini. Aku tak mau ambil pusing tentang apa, siapa, bagaimana, berapa, dan apapun pertanyaan berkaitan dunia ini. Karena aku terlalu sibuk memuaskan rasa senangku. Setelah lama aku tinggal disini dibersamai Ara, aku sadar bahwa Ara tak salah apa-apa, orangtuaku lah yang kurang bijak membagi kasih sayang mereka, oleh karena itu kita berdua sepakat untuk tinggal berdua disini.
Itulah cerita hidupku, yang bermula dari hanya pertengkaran pada malam itu, sekarang aku bekerja menjadi orang yang bertanggungjawab atas dunia ini, dan akan membantu anak-anak yang tak disayangi oleh orangtua kita.
