This is the default blog title

This is the default blog subtitle.

“Guru yang Berintelektual Tajam” oleh Najmiah, M.A

Intelektual adalah kecerdasan yang mempengaruhi kemampuan nalar seseorang. Intelektual sering diartikan sebagai seseorang yang cerdas dan berakal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring, intelektual diartikan sebagai cerdas, berakal, dan berpikir jernih berdasarkan ilmu pengetahuan.

IQ atau kecerdasan intelektual merupakan kemampuan seseorang dalam menganalisis dengan menggunakan logika dan rasio yang dimilikinya. Kecerdasan inilah yang menjadi kunci kemampuan seseorang dalam menerima, menyimpan serta mengolah sebuah informasi untuk disampaikan kembali. Konsep ini tidak hanya dimiliki oleh para ilmuwan barat karena kecerdasan intelektual dalam Islam pun sudah dibahas berulang kali di Alquran dan hadis, Allah SWT berfirman:

وعلم ادم الاسماء كلها

Artinya dan Allah mengajarkan semua nama-nama bentuk pengetahuan. Dalam Al Quran ada tujuh puluh ayat yang tersebar di berbagai surah untuk mengfungsikan kecerdasan intelktual yang di tandai dengan kata يعقلون atau تعقلون yang artinya berakal empat puluh enam kali dan kata يتفكرون atau تتفكرون yang artinya berfikir empat belas kali dan kata الالباب yang artinya orang orang yang mengunakan nalar yang lurus sebanyak enam belas kali, dan kata يتدبرون yang artinya berfikir akan sebab akibat sebanyak dua kali.

Mempertajamkan kecerdasan intelektual dan adalah hal yang sangat dianjurkan. Sebab dengan berpikirlah manusia dapat memperkaya pengetahuan. Manusia memikirkan dirinya, orang-orang di sekitarnya hingga alam semesta. Lewat kemampuan berpikirnya inilah manusia bisa berupaya meningkatkan kualitas hidup dan mencapai apa yang diinginkan dalam kehidupannya. Dan dalam mempelajari intelktual tajam kita harus tahu tentang 6 aspek yang di contohkan oleh Nabi Muhmmad SAW. yaitu:

  • Cerdas Berbahasa

Kemampuan verbal seseorang adalah bukti tingkat intelektualnya. Semakin tinggi kemampuan berbahasa seseorang, semakin tinggi pula intelegensi yang dimilikinya. Dari Nabi Muhammad kita bisa belajar tentang bagaimana kecerdasan berbahasa dari cara beliau menerima wahyu kemudian menyampaikannya kembali kepada umatnya. Beliau sosok yang pintar memilih kata-kata sehingga dapat meyakinkan orang-orang perihal kenabian serta kebenaran Al Quran.

  • Cerdas Berhitung

Kecerdasan berhitung Nabi Muhammad sudah tampak sejak masa sebelum kenabian yang dibuktikan lewat keberhasilannya sebagai seorang pedagang. Tidak hanya sekadar mampu berhitung, kemampuan logika Nabi Muhammad juga sangat baik terutama dalam perencanaan dan strategi. Salah satu contohnya adalah ketika beliau memimpin langsung aksi penyerangan pada Perang Badar.

  • Cerdas Gambar

Kecerdasan gambar atau kecerdasan visual adalah kemampuan seseorang untuk menceritakan lagi sebuah objek, baik yang berbentuk dua atau tiga dimensi. Kemampuan Nabi Muhammad ini tergambar jelas saat beliau menceritakan peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialaminya hingga penggambaran yang jelas tentang surga dan neraka lewat hadis-hadisnya.

  • Cerdas Ingatan

Nabi Muhammad adalah sosok yang memiliki ingatan kuat dan Alquran adalah bukti nyatanya. Selama 23 tahun mengemban amanah sebagai seorang utusan, tidak ada satu kalimatpun dalam Alquran yang meleset dan tidak sesuai dengan apa yang diwahyukan Allah.

  • Cerdas dalam Menyelesaikan Masalah

Selama menjadi pemimpin umat Islam, Nabi Muhammad adalah tempat mengadu bagi umatnya. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak masalah yang berhasil diselesaikan oleh beliau. Kemampuan logika dipadukan dengan kelembutan hati dan berbahasa yang dimiliki dalam menuntaskan berbagai persoalan umat adalah hal yang patut kita teladani dari beliau.

  • Kecerdasan Visi

Kecerdasan visi adalah kemampuan seseorang untuk merancang rencana untuk mencapai target yang diinginkan. Dan Nabi Muhammad menunjukkan hal tersebut dalam 23 tahun setelah beliau diangkat menjadi nabi. Saat pertama kali menerima wahyu, Allah sudah menggariskan 1 visi yang harus diselesaikan oleh beliau yakni menyempurnakan agama. Setelah perjuangan yang panjang dan dengan berbagai misi, visi ini akhirnya tercapai. Pada saat itulah turun ayat Alquran yakni Surat Al-Maidah ayat 3 yang menjadi pertanda selesainya tugas kenabian beliau. Meski cenderung dibawa sejak lahir, sebenarnya kecerdasan intelektual atau kemampuan intelektual bisa diasah. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:

  • Bersosialisasi

Bersosialisasi merupakan cara meningkatkan IQ orang dewasa. Sebuah studi dari University of Michigan menemukan bahwa berbicara dengan orang-orang dengan cara yang ramah memberikan dorongan jangka pendek fungsi eksekutif, yang meliputi memori kerja, pemantauan diri, dan kemampuan untuk menekan gangguan eksternal dan internal otak.

  • Sering membaca

Membaca tidak hanya meningkatkan pengetahuan umum, tetapi juga dapat meningkatkan memori, pemikiran analitis, dan keterampilan menulis. Para peneliti menemukan bahwa ketika orang tua membacakan cerita dengan lantang kepada anak-anak mereka, anak tersebut memiliki keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif yang lebih besar.

  • Olahraga

Olahraga telah terbukti meningkatkan kejernihan mental, efisiensi, dan fungsi kognitif. Kondisi ini mengarah pada peningkatan pembelajaran, penilaian, wawasan, dan memori. Studi menunjukkan olahraga berkorelasi dengan skor IQ yang lebih tinggi, Olahraga sederhana yang dapat bermanfaat bagi kecerdasan intelektual meliputi lari, bersepeda dan yoga. Olahraga diyakini memodulasi mekanisme metabolisme yang mendukung fungsi otak.

  • Tidur Ketika Otak Menginginkan

Jangan paksakan otak untuk selalu bekerja tanpa beristirahat. Tidur ketika otak menginginkannya merupakan cara meningkatkan IQ orang dewasa, Jika memang otak kita menginginkan istirahat atau tidur, segeralah untuk melakukannya. Jika dipaksakan, bukan hanya otak saja yang akan terpengaruh, tetapi organ tubuh lainnya bisa mengalami kelelahan.

Setiap otak manusia memiliki tingkat zona pikir yang berbeda-beda, ada yang memiliki zona pikir prima pada jam 9 pagi, ada yang memilikinya pada jam 9 malam, bahkan ada yang memiliki zona pikir pada jam 3 pagi.

Maka itu, jangan paksakan otakmu untuk melakukan kegiatan yang tidak ingin ia lakukan. Namun, hal ini bisa kamu perbaiki jika memang kamu dituntut untuk menggunakan otak di luar zona primamu, yaitu dengan kebiasaan.

  • Menulis

Menulis bukan hanya pelepasan yang sehat, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak terutama jika menulis dengan tangan. Menurut Psychology Today, menulis dengan tangan dapat meningkatkan aktivitas saraf dan meningkatkan pemikiran dan kontrol gerakan. Membuat jurnal akan memperluas kosakata, menyediakan jalan keluar emosional, dan bahkan membantu meringankan depresi. Aktivitas ini juga membantu meningkatkan pemikiran kritis.